Rabu, 31 Oktober 2012

Again

Ternyata mengagungkan cinta
Harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
Hikmah sakit hati ini
Telah sempurnakah kekejamanmu

Minggu, 28 Oktober 2012

Malam itu aku teringat sebuah kejadian dimana ..

Akhirnya aku mampu melihatmu hanya dari beberapa hela nafasku
Bukan di bawah atap dengan sebuah kemewahan spt yg aku ingin ciptakan untukmu
Tapi hanya di sebuah setapak dengan lalu lalang dan keramaian
Tapi itu semua tak mampu mengaburkan dirimu yg menjadi pusat penghilatanku

Kau bilang kita adalah dua manusia dengan isi kepala yg tak pernah sama
Kau tak memahami bahasaku, maupun suara hatiku
Kau tak punya Cinta untukku,
tidak seperti yg mereka tuturkan kepadaku
tapi kau janjikan itu kepadaku,
suatu saat,
jika aku mampu memenangkan hatimu,
dan melewati proses ini
karena kau tak menginginkan rasa yg tumbuh hanya dalam hitungan detik

Aku tinggalkan dirimu dengan bibirku yg tlah tertinggal digenggammu
aku butuh seseorang dengan kesempurnaan cinta
yg mampu mencintai tanpa celah
bukan yg mampu mempertaruhkan Cinta utk sebuah rasa baru

#Malang, 14October '12

Jumat, 26 Oktober 2012

2 kalimat 2 kejadian 1hari

"jangan pernah lupakan seorangpun yang pernah mengisi hidupmu. sekalipun mereka berperan sebagai musuhmu..."
"jika berteman dengan orang lain, jangan sampai terlalu akrab. karena jika terlalu akrab, jika suatu saat ada masalah, maka akan sulit menyelesaikannya..."

Kamis, 25 Oktober 2012

Memilik Kehilangan

Perpisahan. Salah satu kata dalam bahasa Indonesia yang cukup menyebalkan bukan?
Yeah, setidaknya ini yang ada di kepala saya, beberapa waktu yang lalu. Dulu tepatnya, saat diri ini merasa belum terbiasa dengan perpisahan, hingga menganggap hal tersebut termasuk salah satu yang paling menyebalkan di dunia. Padahal  kalau diingat-ingat lagi, seharusnya saya sudah terbiasa dengan perpisahan semenjak kecil, namun entah kenapa sepertinya diri ini baru bisa bersahabat dengan kata itu semenjak terlepas dari bangku putih abu-abu
Dulu, setiap kali akan ‘ditinggalkan’ oleh seseorang—entah siapapun itu, pasti diri ini secara refleks akan menghindar. Saya yakin bahwa tidak hanya saya yang memiliki pemikiran ‘lebih baik saya yang meninggalkan orang lain, daripada saya harus ditinggalkan oleh orang lain’, karena memang pada kenyataannya lebih menyebalkan berada pada posisi ‘ditinggalkan’ daripada ‘meninggalkan’. Jika perpisahan itu hanya terjadi sekali dua kali, mungkin masih bisa ditoleransi. Namun jika perpisahan itu harus dilakukan berkali-kali, berpuluh-puluh kali, bahkan beratus-ratus kali, bukankah akan sangat melelahkan untuk menghindarinya terus-menerus? Apalagi jika pada kenyataannya, usaha untuk menghindar itu hanya sebuah kamuflase, yang pada akhirnya tetap berujung pada, saya yang ditinggalkan oleh mereka.
Hingga pada akhirnya diri ini mulai belajar untuk bersahabat dengan perpisahan. Terlalu bersahabat, kalau boleh saya bilang, hingga yang tampak dari luar adalah suatu bentuk ‘mati rasa’ saat menghadapi perpisahan itu. Tapi jangan khawatir kawan, itu hanya yang nampak pada luarnya saja. Ya, saya lebih suka menikmati bagaimana menyebalkannya perpisahan dalam diam, dalam kesendirian,seperti pagi itu 18Oktober 2012.
 Berawal dari pengaktifan nomor lama yang kurasa tak begitu kuinginkan untuk mengaktifkannya.Tapi entah karena iseng atau bosan,marah,kecewa sama B*** atas apa yang dy perbuat d hari minggu,14Oktober 2012 aku berniat mengaktifkan seharian saja.Namun diluar dugaan,salah jika hal itu mampu membuatnya sadar, justru sebaliknya. Dy marah2 dan menganggap hal itu sangat parah dan memutuskan untuk menjadikan alasan itu sebagai yach.... ktakanlah perpisahan yang tanpa sebab dan tanpap salam perpisahan.Keesokan harinya datang kerumah dengan penuh rasa apa yang aku tak tahu madsud nya. Bisa dy jelaskan dengan baik atau apa mau dy dengan kesalahan yang kuanggap bisa diselesaikan dengan baik2 ini seperti aku memaklumi kesalahan dy selama ini.Namun, namanya orang temperamental atau entah lagi banyak setan disekelilingnya yang menyebabkan dy tak menggunakan akal pikiran nya dengan sehat.Dy langsung menghakimiku ,dan membuatku tak bisa lagi untuk berkata apa-apa dan memohonnya untuk menyelamatkan hubungan ini.
Salah ,dan Crush. Dy marah2 padaku dan nomornya dy patahin didepanku. madsudnya apa, kalau memang niat putus tak usah melukai dengan cara seperti itu.Katanya kejujuran adalah hal utama bagi dy, jika memang itu, sudahkah qm selalu jujur dalam membina semua ini?sudahkah qm selalu memberi contoh kejujuran dalam hal kecil walau itu sepele?lalu kau tanya apa ada yang perlu qm katakan?Lalu kau pergi dengan rasa arrogantmu tanpa rasa maaf atau perpisahan,tanpa peduli perasaanku.Aku pasrah dalam diam, marah jelas iya dalam hati namun terlalu sedih terlalu lemah ku menjelaskan saat itu juga. Capek hati ini disakiti,pikirku.Berharap dy mengerti dan sadar akan yang dy lakukan, saling memafkan paling tidak.Namun, salah jika yang kuharapkan seperti itu, dmna nurani dy sebenarnya?Telah kupatahkan alasan mengakhiri hubungan tanpa pihak ke tiga,setidak nya aku tidak melakukan hal itu kepadanya.Selamat bila hati qm tidak terluka,terimakasih atas luka yang qm berikan padaku.Ketahuilah suatu saat,Allah Maha Adil
Salam perpisahan, perlukah itu? Saya rasa tidak, karena dengan begitu, setidaknya saya jadi bisa berharap bahwa suatu saat kita bisa bertemu lagi, dilain kesempatan yang tentunya lebih baik dari beberapa bulan yang sudah kita lalui bersama. Biarlah salam perpisahan itu berubah menjadi doa dan harapan, yang mengiringi perjalanan kita ditempat yang baru.
Memiliki kehilangan,.. Semacam, mengingatkan saya bahwa tidak ada satu halpun di dunia ini yang bisa dimiliki manusia, selain rasa kehilangan itu sendiri, karena pada kenyataannya, segala kerumitan hidup hanya berakhir pada satu kata sederhana: perpisahan

Minggu, 21 Oktober 2012

pendustaan darimu

lagu2 saat aku mencoba bangkit..
dan yg ini..
Aku akan melupakanmu pasti tak tersisa seperti saat kau meninggalkanku dg penuh rasa sombong.
Hidupmu kelak akan merasakan sakiiit lebih sakit dr apa yg kurasa.selamat menikmati! tak akan aku memaafkanmu sampai kapanpun #BS

18 Oktober 2012 Separation from You

kata terakhir dariku untukmu ada di lagu ini.. Thanks, Kediri

Sabtu, 20 Oktober 2012

PATAH HATI by Piyu

Engkau datang kembali dengan sekuntum mawar
Sebagai ungkapan akan permintaan maafmu
Aku terkesima dengan sikapmu itu
Namun tak membuat aku menerimamu lagi
Aku tak bisa hidup bersamamu lagi aaaa
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Dan aku tak bisa mencintaimu dengan sepenuh hati
Kau coba mengingatkan masa-masa indah
Ketika kita pernah saling mencinta
Sepekan sudah aku berpikir keras
Untuk mencoba relakan apa yang telah terjadi
Di depan mataku kau mempermainkan api
Yang membakar janji ikrar setiamu itu
Aku tak bisa hidup bersamamu lagi aaaa
Dan aku tak bisa mencintaimu dengan sepenuh hati
Kau coba mengingatkan masa-masa indah
Ketika kita pernah saling mencinta
Dan masih tak bisa melihatmu kembali dan datang padaku
Ku coba melupakan memaafkan dirimu
Tapi sakitnya hatiku melebihi cintamu
Dan aku tak bisa mencintaimu dengan sepenuh hati
Kau coba mengingatkan masa-masa indah
Ketika kita pernah saling mencinta
Dan masih tak bisa melihatmu kembali dan datang padaku
Ku coba melupakan memaafkan dirimu
Tapi sakitnya hatiku melebihi cintamu

Jumat, 19 Oktober 2012

TERSERAH up to you SAKAREPMU

Jangan kau ganggu hidupku lagi
Sudah jelas kini yang kau mau
Kau sakiti hati ini 'tuk kesekian kali
Memang ku cinta
namun tak begini

Dimana arti sebuah kesetiaan
Bila hanya dalam kata-kata

Ku coba untuk bertahan
Namun aku tak sanggup
Sungguh tak mampu, sayangku...

Terserah kali ini
Sungguh aku tak ‘kan perduli
Ku tak sanggup lagi
Jalani cinta denganmu
Biarkan ku sendiri
Tanpa bayang-bayangmu lagi


Ku tak sanggup lagi
Mulai kini s’mua terserah...

Dimana arti sebuah kesetiaan
Bila hanya dalam kata-kata
Ku coba untuk bertahan
Namun aku tak sanggup
Sungguh tak mampu, sayangku...